Bohong adalah penyakit
yang menghinggapi masyarakat di segala zaman. Ia adalah penyebab utama bagi
timbulnya segala macam bentuk kejelekan dan kerendahan. Suatu masyarakat takkan
lurus selamanya jika perbuatan bohong ini merajalela di antara individu-individunya.
Dan suatu bangsa takkan bisa menaiki tangga kemajuan kecuali jika berlandaskan
pada kejujuran.
banyak nash
menyatakan keharaman berbohong secara umum salah satunya,. Allah berfirman;
إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ
الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ
"Sesungguhnya yang mengada-ada
kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan
mereka itulah pembohong" (Q.S. Al-Nahl: 105),
Dan seperti disebutkan dalam hadits, bahaya berbohong sangatlah besar. Ia
mengantarkan pelakunya ke neraka.
وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ ، حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
“Dan sesungguhnya kebohongan itu
mengantarkan membawa kepada kekufuran. Dan sesungguhnya kekufuran itu menyeret
ke neraka. Dan sesungguhnya seseorang yang berdusta akan dicatat Allah sebagai
pendusta” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berikut ini bahaya berbohong bagi kesehatan seperti dikutip dari buku Ayat-ayat Sehat karya
Yuga Pramita:
Pada saat berbohong, seseorang sejatinya sedang
melawan apa-apa yang sebenarnya harus disampaikan. Jangan heran jika dalam
kondisi demikian, terjadi konflik batin yang tak mustahil membuat jiwa
seseorang tertekan.
Dr. Dr. Ari F. Syam, Sp.PD-kGEH, MMB, FINASIM, FACP., spesialis penyakit dalam FK-UI dan RSCM mengatakan, tekanan jiwa (setelah melakukan kebohongan) akan menyebabkan gangguan jiwa (neurosis), baik depresi, ansietis, maupun gangguan fisik akibat kejiwaan berupa penyakit psikomatik. Psikomatik adalah penyakit fisik yang didasari oleh penyakit psikis.
Sementara menurut Saudra Dalton-Smith M.D.,penulis Set Free to Live Free, berbohong dapat meningkatkan hormon stres yang bisa mengakibatkan degup jantung dan tarikan napas meningkat, pencernaan melemah, serta saraf dan otot menjadi sangat sensitif.
Sekali dua kali hal ini mungkin tidak berpengaruh serius. Akan tetapi, jika sering terjadi-lantaran pengaruh peningkatan tekanan darah setiap kali melakukan pembohongan- situasi ini dapat memicu tercetusnya beragam penyakit gawat seperti jantung koroner, stroke dan gagal jantung kongestif.
Demikianlah. Segala hal yang dilarang syariat Islam selalu membahayakan manusia. Dan sering kali, bahayanya mengancam banyak aspek. Seperti berbohong ini, ia bukan hanya berbahaya secara sosial tetapi juga membahayakan kesehatan pelakunya sendiri
Namun walaupun pada dasarnya,
berbohong hukumnya haram, tetapi dalam keadaan tertentu, Islam memberikan
kelonggaran. Namun, ia bukan dalam konteks yang terlalu ketat. Rasulullah SAW
menyatakan, seseorang yang berbohong dengan niat ingin mendamaikan orang lain
atau untuk tujuan kebaikan dalam masyarakat, dia tidak dianggap berbohong, jadi hukumnya boleh,
bahkan bisa hukmunya jadi wajib berbohong bila tujuannya untuk
menyelamtakan jiwa sesorang.
berikut adalah hadits shahih tentang bolehnya berbohong pada kasus tertentu
- Hadits Ummu Kultsum:
عن أم كلثوم بنت عقبة أخبرته : أنها سمعت رسول الله صلى
الله عليه و سلم يقول : ليس الكذاب الذي يصلح بين الناس فينمي خيرا أو يقول خيرا
Artinya:
Dari Ummu Kultsum binti Uqbah mengabarkan bahwa dia
mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Bukanlah pendusta orang yang
mendamaikan antara manusia (yang bertikai) kemudian dia melebih-lebihkan
kebaikan atau berkata baik”. [Muttafaqun 'Alaih]
Di dalam riwayat Al Imam Muslim ada tambahan:
ولم أسمع يرخص في شيء مما يقول الناس كذب إلا في ثلاث
الحرب والإصلاح بين الناس وحديث الرجل امرأته وحديث المرأة زوجها
Artinya:
“Dan aku (Ummu Kultsum) tidak mendengar bahwa beliau
memberikan rukhsah (keringanan) dari dusta yang dikatakan oleh manusia kecuali
dalam perang, mendamaikan antara manusia, pembicaraan seorang suami pada
istrinya dan pembicaraan istri pada suaminya“.
0 komentar:
Posting Komentar